Rabu, 15 Juni 2016

Review Buku Revolusi Belajar

Judul Buku : Revolusi Belajar
Penulis : S. Shoimatul Ula
ISBN : 978-602-7874-54-1
Penerbit : Ar-Ruzz Media
Editor /Penyelaras Kata : Rose KR
Tahun Terbit : 2013
Tebal : 160 hlm

            Ketika saya melihat buku ini, cover buku “Revolusi Belajar” sungguh sangat menarik. Cover buku mengilustrasikan tentang revolusi belajar yaitu bagaimana kita dapat mengoptimalisasi kecerdasan melalui pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. Bahasa yang digunakan penulis juga mudah dipahami, tetapi masih ada beberapa penulisan yang belum pas dalam penempatan titik dan komanya.
            Setiap manusia memiliki potensi sembilan jenis intelegensi/kecerdasan yang mana kecerdasan ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Pada awal pembahasannya, penulis memaparkan secara gamblang konsep belajar dan pembelajaran untuk menggugah pengetahuan dan membuka wawasan para pembaca. Bukan hanya sekedar konsep belajar dan pemb elajaran, penulis juga menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik. Didalam buku ini juga disebutkan contoh-contoh pembelajaran yang inovatif, bermakna dan beragam menilik bagaimana revolusi belajar disini adalah bagaimana mengoptimalisasi kecerdasan pada peserta didik melalui pembelajaran.
            Pembahasan selanjutnya yang dipaparkan oleh penulis adalah tentang bagaimana kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner. Saya sebagai pembaca dapat memahami factor apa saja yang dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang, apa saja sembilan potensi kecerdasan itu. Setiap kecerdasan yang ada pada setiap diri manusia dapat dikembangkan, namun kebanyakan dari kita hanya mengasah atau mengoptimalkan kecerdasan yang dianggap menonjol dibandingkan kecerdasan-kecerdasan yang lainnya. Alhasil, kecerdasan yang lainnya tidak pernah mendapatkan rangsangan akan lumpuh dan tidak berkembang.
            Pada saai ini, masih saja ada pendidik yang mengunakan pembelajaran konvesional. Yaitu, pendidik mentransfer pengetahuan ke peserta didik dan peserta didik lebih cenderung sebagai pendengar tanpa ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Banyak orang yang menganggap pembelajaran konvesional ini terkesan kolot dan ketinggalan jaman, namun penulis bersifat objektif dengan memaparkan bagaimana dampak positif dan negatif dari pembelajaran konvesional. Bagaimana membuka wawasan pembaca untuk membandingkan ketika zaman yang terus berkembang dan mutu pedidikan terus dituntut untuk selalu mengalami peningkatan, maka seyogyanya perlu diadakan revolusi belajar. Bukan hanya tentang menggunakan pola dan model pembelajaran modern, tetapi lebih kepada bagaimana agar kecerdasan-kecerdasan yang ada didiri peserta didik dapat terus terangsang, terasah dan berkembang.
            Kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences didalam dunia pendidikan tentulah sangat memanusisakan manusia. Yang mana peserta didik diasah baik area kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Dengan mengunakan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, pendidik menyiapakan materi belajar agar bagaimana peserta didik dapat menyerap ilmu pengetahuan dengan mengasah kecerdasan yang mereka miliki. Kata-kata yang saya suka dalam buku ini terdapat kutipan dari Horward Gardner, “kecerdasan atau intelegensi seseorang bukan hanya diukur dari hasil tes dalam menjawab berbagai soal tertulis saja , melainkan lebih kepada bagaimana ia menyelesaikan soal-soal dan permasalahan dalam hidup kehidupan nyata.”
            Selanjutnya, penulis memaparkan tentang pembelajaran berbasis Multiple Intelligences yang mana didalamnya mengulas bagaimana seorang pendidik dituntut untuk merubah paradigmanya. Para pendidik harus berpikir bahwa didalam kelas tidak ada murid yang bodoh, atau memetak-metakkan kemampuan peserta didik. Semua peserta didik itu cerdas, tetapi kecerdasannya berbeda-beda aspek. Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences dapat diselaraskan dengan berbagai macam kegiatan belajar mengajar, baik dalam pengelolaan kelas, aktivitas belajar maupun evalusi belajar.
Dalam buku Revolusi Cara Belajar (buku pembanding)¸ didalam buku tersebut menekankan bahwasannya seseorang akan lebih mudah menerima pengetahuan atau materi belajar dalam keadaan fun atau dalam kondisi menyenangkan. Didalam buku tersebut juga memaparkan bagaimana seseorang dapat mengasah kemampuannya belajar secara mandiri dengan keadaan yang menyenangkan. Dan revolusi belajar ini dengan mengandalakan media internet yang ada saat ini.
Kritik saya pada buku ini adalah : agar lebih menarik, coba diberikan gambar, ilustrasi atau peta konsep disetiap babnya. Setelah kita membaca buku ini alangkah lebih baiknya kita lanjut membaca buku revolusi cara belajar agar lebih memahamkan kita tentang Revolusi Belajar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2012 Catatan GIE. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates